Penyebab Janin Tidak Bergerak di dalam Kandungan, Yuk Ketahui Bun!
foto. momjunction.com

Tendangan janin adalah momen yang sangat ditunggu-tunggu selama kehamilan. Ini adalah salah satu cara bagi ibu hamil untuk merasa dekat dengan janin yang tumbuh dalam kandungannya. Tendangan janin juga mengkomunikasikan bahwa janin sedang berkembang dengan baik dan sehat.

Selain itu, tendangan janin juga dapat menjadi tanda penting bagi perkembangan janin. Mengamati pola gerakan janin adalah cara untuk memastikan bahwa bayi dalam kondisi baik. 

Perkembangan Gerakan Janin

Bunda dapat mulai merasakan gerakan janin pada trimester kedua kehamilan, kira-kira antara usia kehamilan ke-16 hingga ke-22. Namun, biasanya Bunda yang sudah mengalami kehamilan sebelumnya atau memiliki tubuh yang kurus mungkin akan merasakan gerakan Si Kecil lebih awal daripada Bunda yang sedang mengalami kehamilan pertama.

Gerakan pertama dari janin yang akan Bunda rasakan mungkin terasa seperti kedutan, gerakan lembut atau kupu-kupu yang bergerak di dalam perut. Pada tahap awal ini, gerakan janin mungkin masih jarang dirasakan dan bisa muncul tiba-tiba. Seiring dengan pertumbuhan janin, Bunda akan mulai merasakan gerakan yang lebih kuat, seperti tendangan, pukulan, dan gerakan lainnya di dalam perut. Bunda juga akan merasakan gerakan janin lebih sering daripada sebelumnya, meskipun pola gerakannya mungkin masih tidak tetap. 

Saat memasuki trimester ketiga, gerakan janin bisa diperhitungkan. Bayi dalam kandungan mungkin lebih aktif pada waktu-waktu tertentu, seperti siang atau malam hari.

Pada trimester terakhir ini, gerakan akan terasa lebih besar dan kuat. Ini disebabkan oleh peningkatan berat badan janin.

Faktor Penyebab Janin Kurang Bergerak  

Berikut adalah beberapa penyebab janin tidak bergerak atau gerakan janin menurun di dalam kandungan, antara lain :

1. Posisi Janin

Posisi janin dalam rahim dapat memengaruhi sejauh mana gerakan dirasakan. Jika janin berada dalam posisi yang membuat gerakan sulit terasa, ini dapat mengakibatkan ketidakberaturan dalam gerakan yang terdeteksi.

2. Bunda Aktif Bergerak

Aktivitas sehari-hari yang dilakukan bunda juga dapat memengaruhi gerakan janin. Saat bunda aktif menjalani kegiatan sepanjang pagi atau siang hari, gerakan janin mungkin cenderung berkurang atau kurang aktif. Sebaliknya, pada malam hari ketika bunda mulai beristirahat, janin kemungkinan akan menjadi lebih aktif.

3. Janin Tidur

Di dalam kandungan, janin juga memerlukan waktu istirahat yang cukup, yaitu sekitar 17 jam sehari, janin tidur sekitar 40-50 menit setiap kali. Jadi, jika Bunda tidak merasakan gerakan janin, kemungkinan besar janin sedang istirahat atau tertidur.

4. Air Ketuban Sedikit

Cairan ketuban memiliki peran penting dalam menjaga kesejahteraan janin dengan memberikan lingkungan yang aman, nyaman, dan pelindung. Selain itu, ketuban juga memberikan ruang bagi janin untuk bergerak bebas dalam kandungan. Janin dalam rahim memiliki sedikit ruang untuk bergerak ketika cairan ketuban sangat sedikit. Ketika terjadi kekurangan cairan ketuban dalam rahim, ini dapat mengakibatkan penurunan gerakan janin. Kurangnya gerakan aktif janin, yang dapat dipengaruhi oleh rendahnya volume air ketuban, seringkali terlihat pada usia kehamilan antara 32 hingga 36 minggu, ketika volume cairan ketuban kurang dari 500 ml.

5. Ketuban pecah dini

Ketuban pecah dini (Prelabor Rupture of Membranes atau PROM) adalah kondisi di mana cairan ketuban yang mengelilingi janin pecah sebelum kontraksi persalinan dimulai. Ketuban pecah dini bisa menjadi penyebab janin tidak bergerak atau gerakan janin yang berkurang. Jika hal ini terjadi maka segeralah pergi ke Dokter atau Rumah Sakit terdekat.

Cara Menghitung Gerakan Janin

Cara menghitung gerakan janin adalah dengan menghitung jumlah gerakan janin selama 1 jam. Pada trimester ketiga kehamilan, ukuran janin telah bertambah cukup besar, dan karena keterbatasan ruang dalam rahim, gerakannya mungkin menjadi kurang bebas. Hal ini bisa mengakibatkan penurunan jumlah gerakan janin yang dirasakan oleh ibu hamil. Mulai dari minggu ke-28, disarankan bagi Bunda untuk secara rutin menghitung gerakan janin. Ini bertujuan agar Bunda dapat terus memantau kondisi Si Kecil dalam kandungan. bunda dapat melakukan tes gerakan janin kapan saja, tetapi sebaiknya dilakukan secara rutin, misalnya setiap hari atau setiap dua hari sekali.

Berikut adalah langkah-langkah untuk menghitung gerakan janin :

1. Pilihlah waktu yang tenang dan nyaman. Hindari menghitung gerakan janin saat ibu hamil sedang beraktivitas atau setelah makan.

2. Disarankan duduk atau berbaring di sisi kiri. Posisi ini akan memudahkan ibu hamil untuk merasakan gerakan janin.

3. Letakkan tangan di atas perut. Rasakan gerakan janin, seperti tendangan, putaran, atau gerakan halus.

4. Hitung jumlah gerakan janin selama 1 jam. Jika dalam satu jam Bunda tidak merasakan 10 gerakan, Bunda dapat mencoba untuk merangsang gerakan bayi dengan mengganti posisi tubuh atau makan camilan yang ringan. Setelah itu, lanjutkan penghitungan.

5. Jika dalam dua jam pertama sejak awal penghitungan Bunda sudah mencatat 10 gerakan janin, ini bisa dianggap sebagai indikasi bahwa janin dalam keadaan sehat. Minimalnya, Bunda harus mencatat 10 gerakan janin dalam rentang waktu 12 jam.

Berikut adalah beberapa tips untuk ibu hamil untuk meningkatkan akurasi tes gerakan janin:

1. Hindari makan atau minum sebelum melakukan tes gerakan janin. Makan atau minum dapat membuat janin menjadi kurang aktif.

2. Jangan khawatir jika janin tidak bergerak selama beberapa menit. Janin juga membutuhkan waktu untuk beristirahat.

3. Jika janin tidak bergerak sama sekali, segera konsultasikan dengan dokter.

Nah, itulah beberapa informasi penjelasan mengenai penyebab janin tidak bergerak di dalam kandungan bunda. Mengingat pentingnya gerakan janin untuk memantau kondisi janin, bunda sebaiknya selalu waspada terhadap perubahan pola gerakan janin. Semoga bermanfaat ya bun 😊😊